Research’s Detail

Judul Penelitian :
Analisa Perbandingan Daya Dukung Tiang Pancang mengunakan Data Uji Laboratorium, N-SPT, dan CPT Terhadap Nilai Uji Pile Driving Analyzer (Studi Kasus pada Proyek Pembangunan PT. Kaltim Amonium Nitrat di Kota Bontang)
Abstrak (Abstracts)

Pondasi tiang pancang digunakan untuk mendukung bangunan bila lapisan tanah keras terketak cukup dalam. Pada proses perhitungan dan pelaksanaan di lapangan, sering dijumpai kesulitan dalam penentuan parameter tanah yang tepat. Lokasi yang dipilih pada proyek PT. Kaltim Amonium Nitrat di Kota Bontang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membandingkan daya dukung pondasi tiang pancang tunggal berdiamter 50 cm dengan kedalaman 20 m berdasarkan data uji laboratorium dan data uji lapangan berupa N-SPT dan CPT terhadap pengujian PDA test yang dilakukan. Pada perhitungan daya dukung pondasi tiang pancang tunggal dilakukan dengan beberapa metode yaitu; data laboratorium menggunakan metode Tomlinson, data CPT menggunakan metode Bagemann, dan data N-SPT menggunakan etode Luciano Decourt. Perhitungan dilakukan berdasarkan pada 5 titik yaitu; S2, S4, BH 2, BH 9, & BH 11 yang akan dibandingkan dengan data PDA test. Berdasarkan hasil analisa ketiga metode tersebut, dapat disimpulkan metode Tomlinson memiliki nilai qU lebih kecil dari titik tiang pancang SZ-2 dengan hasil qU = 99,82 ton berbanding nilai PDA test sebesar 338 ton (- %). Metode Bagemann memiliki nilai qU lebih besar dari titik tiang pancang SZ-7 diperoleh qU = 897,42 ton berbanding nilai PDA test sebesar 355,3 ton (+ %). Sedangkan metode Luciano Decourt memiliki nilai qU mendekati dengan nilai PDA test dari titik tiang pancang SZ-7 diperoleh hasil qU = 379,75 ton berbanding nilai PDA test sebesar 355,3 ton (%), sehingga nilai dari N-SPT test dianggap lebih sesuai digunakan pada perhitungan analisa di studi kasus tersebut.

The foundation is the main part of the substructure that is useful for supporting the superstructure with the depth of hard soil is difficult to be reached. In the process of calculation and implementation in the field, there are often difficulties in determining the right soil parameters. The selected location is in the PT. Kaltim Ammonium Nitrate in Bontang City. The purpose of this study was to analyze and compare the bearing capacity of a single pile foundation with 50 cm of diameter and 20 m of depth, based on laboratory test data and field test data based on N-SPT and CPT to the PDA test from the field. The calculation of the carrying capacity of a single pile foundation is carried out by several methods, namely: laboratory data using the Tomlinson method, CPT data using the Bagemann method, and N-SPT data using the Luciano Decourt method. Calculations are made based on 5 points; S2, S4, BH 2, BH 9, & BH 11 which will be compared with the PDA test data. Based on the results of the analysis of the three methods, it can be concluded that the Tomlinson method has a smaller qU value in SZ-2 with the results of qU = 99.82 tons compared to the PDA Test value is about 338 tons (-%). Secondly, the Bagemann method has a greater qU value using CPT data in SZ-7 with the result of qU = 897.42 tons compared to PDA Test value is about 355.3 tons (+ %). While the Luciano Decourt method has a qU value close to the PDA test value from the SZ-7 pile point, the results are qU = 379.75 tons compared to PDA Test value is about 355.3 tons (%), so the value of the N-SPT test is considered more suitable for use in analytical calculations in the case.

Keyword : Single Pile Foundation, Laboratory Test, N-SPT, CPT, Bearing Capacity, PDA Test

Nilai Properti

: Tatag Yufitra Rus, S.T., M.Sc.

: Tatag Yufitra Rus, S.T., M.Sc.

: Drs. Sunarno, M.Eng.

: Politeknik Negeri Balikpapan

: Teknik Sipil

: 2021

: Indonesia


 

Download Full Text