Project’s Detail

PENJADWALAN ULANG PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PRESEDEN DIAGRAM METHOD (PDM) (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA PARIWISATA PANTAI MANGGAR)

Abstrak (Abstracts)

There have been many methods of scheduling construction work used in the implementation of construction projects to date ranging from simple to computer-aided. Therefore, a project needs scheduling, so that the project activities can save time and costs incurred by the construction implementer for a project and get the most out of it. The research method used is quantitative research, where the analysis uses the Presedence Diagram Method (PDM) approach with the help of Microsoft project software. The analysis begins by inputing the project data through the application, further identifying the type of work that goes through a critical trajectory, then crashing analysis to calculate the total cost slope value (cost-added comparison to duration acceleration) of the work to be accelerated in rescheduling After rescheduling the normal duration of the project, it can be known the duration of the new normal activity to 52 days from 90 days plan. Prior to rescheduling, the work was on a critical trajectory of 34 jobs. After rescheduling, there are six jobs that are on a critical trajectory, the increase in the value of Cost Slope due to the acceleration of the duration of the work is Rp.57,968,975.00 Telah banyak metode penjadwalan pekerjaan konstruksi yang dipakai pada pelaksanaan proyek konstruksi sampai saat ini mulai dari yang sederhana sampai dengan yang menggunakan bantuan komputer. Untuk itu suatu proyek membutuhkan penjadwalan, agar kegiatan proyek tersebut dapat menghemat waktu dan biaya yang dikeluarkan oleh pelaksana kontruksi untuk suatu proyek dan mendapatkan hasil yang maksimal. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dimana analisisnya menggunakan pendekatan Presedence Diagram Method (PDM) dengan bantuan software Microsoft project. Analisis dimulai dengan menginput data proyek melalui aplikasi, selanjutnya mengidentifikasi jenis pekerjaan yang melalui lintasan kritis, kemudian dilakukan analisis crashing untuk menghitung nilai cost slope total (perbandingan pertambahan biaya terhadap percepatan durasi) pekerjaan yang akan dipercepat dalam penjadwalan ulang. Setelah melakukan rescheduling pada durasi kegiatan normal proyek, maka dapat diketahui durasi kegiatan normal baru menjadi 52 hari dari 90 hari rencana. Sebelum dilakukan rescheduling, pekerjaan yang berada pada lintasan kritis sebanyak 34 pekerjaan. Setelah dilakukan rescheduling tersisa 6 pekerjaan yang berada pada lintasan kritis, adapun penambahan nilai Cost Slope (penambahan biaya percepatan) akibat adanya percepatan durasi pekerjaan adalah sebesar Rp.57.968.975,00

Keyword : critical path, pdm, cost slope

Nilai Properti

Penulis : MUHAMAD DIMAS SUGIHARYANTO, NIM : 922017030, Penerbit : Politeknik Negeri Balikpapan, Program Studi : TEKNIK SIPIL, Tahun : 2020, Bahasa : Indonesia, Jenis Penelitian : Tugas Akhir, Lokasi : Prepustakaan Poltekba,

---