Project’s Detail

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GERGAJI KAYU ULIN TERHADAP KUAT TEKAN BETON

Abstrak (Abstracts)

We often encounter the rest of the wood sawdust in abundance in the factory which is the result of cutting wood. The waste is usually disposed of or burned there is also used as fertilizer. If the sawdust waste is left unattended without any processing, it can result in an imbalance in the environment. Wood powder itself also contains cellulose and hemicellulose which when added to a mixture of cement and sand forming concrete, these compounds will be adsorbed on the surface and provide bonds between particles, and inhibit the diffusion of water in the material. In this study, ironwood powder was used as an additive in concrete with variations of ironwood powder 0%, 0.2%, 0.4%, 0.6%, 0.8%, 1%,2%,4% and 6 % by weight of cement. With the number of specimens as many as 27 pieces which were tested for compressive strength at the age of 28 days. Based on the compressive test value for normal concrete the average is 16.2 Mpa. Normal concrete does not achieve the mix design planning, possibly because when mixing the ingredients into the mixer machine, it is not careful which causes the material to decrease. The highest compressive test was 20.8 MPa with a variation of 0.2% SK2 sawdust. Furthermore, the lowest compression test was 14.5 MPa with a variation of 0.8% SK5 sawdust, the decrease in the value of the compressive strength of concrete was probably due to technical errors during testing. The percentage increase in the compressive strength of concrete with variations of 0.2%, 0.4%, 0.6%, 0.8%, 1%, 2%, 4% and 6% against normal concrete, respectively, is 27.9%,18 .6%, 16.3%, the variation of 0.8% decreased by 10.5%, then 15.1%, 18.6% 15.1% and 10.5%. Keywords: Concrete, Ironwood Powder, , Concrete Compressive Strength Sering kita jumpai sisa serbuk gergaji kayu yang berlimpah di pabrik yang merupakan hasil dari pemotongan kayu. Limbah tersebut biasanya dibuang atau dibakar ada juga dimanfaatkan sebagai pupuk. Jika limbah serbuk kayu dibiarkan begitu saja tanpa adanya pengolahan dapat mengakibatkan ketidak seimbangan pada lingkunagan. Serbuk kayu sendiri juga memiliki kandungan selulosa dan hemiselulosa yang apabila ditambahkan pada campuran semen dan pasir pembentuk beton, senyawa tersebut akan terserap pada permukaan dan memberikan ikatan antar partikel, serta menghambat difusi air dalam material. Dalam penelitian ini menggunakan serbuk kayu ulin sebagai bahan tambahan dalam beton dengan variasi serbuk kayu ulin 0%, 0,2%, 0,4%, 0,6%, 0,8%, 1%,2%,4% dan 6% terhadap berat semen. Dengan jumlah benda uji sebanyak 27 buah yang diuji kuat tekan pada umur 28 hari. Berdasarkan nilai uji tekan untuk beton normal rata rata adalah sebesar 16,2 Mpa. Beton normal tidak mencapai perencanaan mix design kemungkinan dikarenakan saat pencampuran bahan ke dalam mesin molen tidak hati hati yang mengakibatkan bahan mengalami pengurangan. Adapun uji tekan tertinggi adalah sebesar 20,8 Mpa dengan variasi serbuk kayu SK2 0,2%. Selanjutnya uji tekan terendah adalah sebesar 14,5 Mpa dengan variasi serbuk kayu SK5 0,8% penurunan nilai kuat tekan beton kemungkinan akibat kesalahan teknis saat pengujian. Presentase peningkatan kuat tekan beton dengan variasi 0,2%,0,4%,0,6%,0,8%,1%,2%,4% dan 6% terhadap beton normal berturut turut adalah 27,9%,18,6%, 16,3%, pada variasi 0,8% mengalami penurunan sebesar 10,5% , selanjutnya 15,1%,18,6%15,1% dan 10,5%. Kata kunci: Beton, Serbuk Kayu ulin, , Kuat Tekan Beton

Keyword : 123456789

Nilai Properti

Penulis : ALMADINATUL MUNAWARAH, NIM : 922018027, Penerbit : Politeknik Negeri Balikpapan, Program Studi : TEKNIK SIPIL, Tahun : 2021, Bahasa : Indonesia, Jenis Penelitian : Tugas Akhir, Lokasi : Prepustakaan Poltekba,

---