Project’s Detail

ANALISIS LAJU INFILTRASI PADA PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN SAMBOJA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Abstrak (Abstracts)

Kecamatan Samboja has various land uses there are; oil palm, rubber, and open land that is used as road access and the condition of the land is not overgrown with plants. The different land uses affect the infiltration rate and can show the differences in root systems and diffrences water rate in soil. Infiltration is process of seeping water into the soil through the surface of the soil layer after rain or immersion. This study aims to determined the value of the infiltration rate in every soil, water rate in soil and soil classification. The measurement of infiltration rate in field used double ring infiltrometer that immersed in to the soil and filled with water. Observation of the decrease in water is measured every 5 second interval until it shows a constant decrease and used horton method calculation. To check the water rate in soil by ovened the soil for 24 hours, soil classification test using USCS method and the comparison of the research result between three fields. The results showed that in oil palm has the average infiltration rate is 19,795 cm/hour which is relatively fast, the water rate in soil is 20,1% and the soil classification is sand poor. Then the rubber has the average infiltration rate is 12,266 cm/hour which is relatively fast, the water rate in soil is 23,6% and the soil classification is sand well. Next for the opend land has the average infiltration rate is 4,886 cm/our which is relatively fast, the water rate in soil is 18,8% and the soil classification is sand poor. Kawasan Kecamatan Samboja memiliki beberapa kegunaan lahan diantaranya yaitu, lahan kelapa sawit, lahan karet dan ada pula lahan terbuka yang digunakan sebagai akses jalan dan kondisi lahannya tentu saja tidak ditumbuhi oleh tumbuhan. Penggunaan lahan yang berbeda mempengaruhi laju infiltrasi dan dapat menunjukkan perbedaan tutupan vegetasi dan sistem perakaran yang berbeda serta menghasilkan kadar air tanah yang berbeda pula. Infiltrasi merupakan proses meresapnya air ke dalam tanah melalui permukaan lapisan tanah setelah terjadinya hujan atau perendaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai laju infiltrasi setiap lahan, kadar air dan klasifikasi tanah pada lahan tersebut dan perbandingan hasil penelitian pada ketiga lahan. Pengukuran laju infiltrasi di lapangan menggunakan alat double ring infiltrometer yang dibenamkan ke dalam tanah dan diisi air. Pengamatan penurunan air diukur ditiap selang waktu 5 detik sampai menunjukkan penurunan yang konstan dan dilakukan perhitungan menggunakan metode Horton. Pemeriksaan kadar air dilakukan dengan cara tanah dioven selama 24 jam, dan pengujian klasifkasi tanah menggunakan metode USCS dan perbandingan hasil penelitian antara ketiga lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lahan kelapa sawit memiliki nilai ratarata laju infiltrasi metode Horton sebesar 19,795 cm/jam yang tergolong cepat dan memiliki kadar air sebesar 20,1% serta menunjukkan klasifikasi SP (sand poor). Pada lahan karet memiliki nilai rata-rata laju infiltrasi sebesar 12,266 cm/jam yang tergolong cepat, memiliki kadar air sebesar 23,6% dan serta menunjukkan tanah klasifikasi SW (sand well). Selanjutnya untuk lahan terbuka memiliki nilai rata-rata laju infiltrasi sebesar 4,886 cm/jam yang tergolong sedang, memiliki kadar air sebesar 18,8% dan menunjukkan tanah klasifikasi SP (sand poor).

Keyword : Laju infiltrasi, kadar air, klasifikasi tanah, metode USCS, metode Horton

Nilai Properti

Penulis : SAHRUNI RAMADHANI, NIM : 922018024, Penerbit : Politeknik Negeri Balikpapan, Program Studi : TEKNIK SIPIL, Tahun : 2021, Bahasa : Indonesia, Jenis Penelitian : Tugas Akhir, Lokasi : Prepustakaan Poltekba,

---