DESKRIPSI TUGAS AKHIR :
DAMPAK SUHU LINGKUNGAN PENYIMPANAN BIODIESEL TERHADAP KUALITAS BAHAN BAKAR B30
Abstrak (Abstracts)
Biodiesel B30 is a mixture of 70% fossil diesel fuel with 30% biodiesel. In this study, we analyzed the characteristics of biodiesel B30 at the ambient temperature where biodiesel is stored. The method used is data collection and testing of B30 biodiesel fuel. As many as five samples of biodiesel are placed at a cold ambient temperature with a temperature of <19°C, a humid environment temperature of >65% humidity, a room temperature of 27-29°C, a hot ambient temperature with a temperature of >32°C, and the temperature of the grass environment with a temperature of 30°C. The parameters to be measured are Kinematic Viscosity, Flash Point, water content, and Fatty Acid Methyl Ester (FAME). The results of the analysis of fuel testing obtained results following the standards for the parameters tested for the five samples. Biodiesel is a fuel made from a vegetable mixture. The presence of a vegetable mixture causes high water content in biodiesel and easy oxidation. To keep the water and FAME content at the specified standard, biodiesel must be stored in a closed container to avoid direct contact with outside air, water, and sunlight to avoid oxidation. The shelf life of biodiesel is not recommended for more than three months. A good temperature for storage is 22-29°C with 70-80% humidity to maintain the quality of biodiesel. Avoid storage containers made of brass, bronze, copper, lead, lead, and zinc, which can oxidize biodiesel. We recommend using storage containers made of aluminum, steel, fluorinated polyethylene, fluorinated polypropylene, teflon, nylon, and viton that are not affected by biodiesel. Perform tank cleaning regularly and periodically, perform basic cleaning of the tank, strainer, and take action to reduce the water content in the tank by installing an Automatic Tank gauge (ATG). Biodiesel B30 merupakan bahan bakar campuran 70% diesel fosil dengan 30% biodiesel. Dalam penelitian ini, menganalisa karakteristik biodiesel B30 terhadap suhu lingkungan tempat penyimpanan biodiesel. Metode yang digunakan adalah pengumpulan data dan pengujian bahan bakar biodiesel B30 sebanyak lima sample biodiesel yang diletakkan pada suhu lingkungan dingin dengan suhu <19°C, suhu lingkungan lembab dengan kelembapan >65%, suhu lingkungan ruangan dengan suhu 27-29°C, suhu lingkungan panas dengan suhu >32°C, suhu lingkungan rerumputan dengan suhu 30°C. Parameter yang akan diukur adalah Kinematic Viscosity, Flash Point, Water content, dan Fatty Acid Methyl Ester (FAME). Hasil analisa pengujian bahan bakar didapat hasil yang sesuai dengan standar pada parameter yang diujikan untuk kelima sample. Biodiesel merupakan bahan bakar dari campuran nabati dengan adanya campuran nabati menyebabkan tingginya kandungan air dalam biodiesel dan mudahnya terjadi oksidasi, jadi untuk menjaga kandungan dari air dan FAME tetap pada standar yang ditentukan maka biodiesel harus disimpan di wadah tertutup untuk menghindari kontak langsung dengan udara luar, air, dan sinar matahari untuk menghindari oksidasi. Masa simpan biodiesel tidak disarankan lebih dari tiga bulan. Suhu yang baik untuk penyimpanan yaitu 22-29°C dengan kelembapan 70-80% untuk menjaga kualitas biodiesel. Hindari tempat penyimpanan dari bahan kuningan, perunggu, tembaga, timbal, timah, dan seng yang dapat mengoksidasi biodiesel. Sebaiknya menggunakan tempat penyimpanan berbahan alumunium, steel, fluorinated polyethylene, fluorinated polypropylene, teflon, nylon, dan viton yang tidak terpengaruh oleh biodiesel. Melakukan tank cleaning secara teratur dan berkala, melakukan pemeriksaan kebersihan dasar tangki, strainer, melakukan tindakan untuk mengurangi kadar air dalam tangki dengan memasang Automatic Tank gauge(ATG).Keyword : Suhu Lingkungan, Biodiesel B30, Kualitas Bahan Bakar
Nilai Properti
: CAKRAWARDANA, : 912018001, : Politeknik Negeri Balikpapan, : ALAT BERAT, : 2021, : Indonesia, : Tugas Akhir, : Prepustakaan Poltekba,Download Full Text
Pembimbing
