Project’s Detail

ANALISIS PENYEBAB CONNECTING ROD BROKEN PADA ENGINE DX12 TI UNIT DOOSAN DX 520 LCA DI PT. MALINDO MANDIRI MAKMUR SITE SEBAMBAN

Abstrak (Abstracts)

Excavators are heavy equipment with an earth mover type that is used to dig, lift, and move materials such as rocks, sand, and others. Problems that occur in the DX12 TI engine Doosan DX 520 LCA unit. That is the occurrence of broken connecting rods. Connecting rod broken is a condition that causes the connecting rod to be damaged so that it cannot be reused which generally occurs due to a fracture of the connecting rod. The purpose of this study is to use 8 steps of troubleshooting to solve problems that occur in the unit and get the results of this study. The results of research on the problem of connecting rod broken can be concluded. The first is regarding the problem that causes the connecting rod to be broken due to plastic deformation caused by a broken bolt on the connecting rod cylinder 3. So that problems like this do not happen again in the future, that is by ensuring that the tightness of the connecting rod bolt must be following the shop manual. The bolts have a standard tension of 8 kgm +60° (0 ~ 10°). Then it is recommended to give a marker after tightening the bolt when doing engine assembly. For more precise bolt tightening, it is recommended to use a digital torque wrench and during the mechanical briefing, be briefed regarding bolt tightening to conform to shop manual standards and then ensure that the tools used are not damaged. clean, good, and free condition and add a spring washer when installing the connecting rod bolt. Excavator adalah alat berat dengan jenis earth mover yang digunakan untuk menggali, mengangkat, dan memindahkan material seperti batu-batuan, pasir, dan lain-lain. Permasalahan yang terjadi pada engine DX12 TI unit Doosan DX 520 LCA. Yaitu terjadinya connecting rod broken. Connecting rod broken merupakan suatu kondisi yang membuat connecting rod mengalami kerusakan hingga tidak dapat digunakan kembali yang umumnya terjadi karena fracture pada connecting rod. Tujuan dari penelitian ini menggunakan 8 step troubleshooting untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada unit tersebut dan mendapatkan hasil dari penelitian ini. Hasil penelitian tentang permasalahan connecting rod broken dapat ditarik kesimpulan. Pertama mengenai masalah penyebab connecting rod broken dikarenakan oleh deformasi plastis yang disebabkan oleh bolt patah pada connecting rod cylinder 3. Agar permasalahan seperti ini tidak terjadi kembali di kemudian hari, yaitu dengan memastikan kekencangan bolt connecting rod harus sesuai dengan shop manual. Baut tersebut memiliki standar kekencangan 8 kgm +60° (0 ~ 10°). Kemudian dianjurkan untuk memberikan penanda setelah melakukan pengencangan pada bolt saat melakukan assembly engine. Untuk pengencangan baut yang lebih presisi disarankan untuk menggunakan digital torque wrench dan pada saat briefing mekanik diberikan pengarahan terlebih dahulu terkait pengencangan bolt agar sesuai standar shop manual kemudian memastikan alat yang digunakan tidak rusak.Demi menjaga kualitas pada saat melakukan assembly bolt connecting rod pastikan bolt dalam kondisi bersih, baik, dan tidak cacat serta menambahkan spring washer pada saat pemasangan bolt connecting rod.

Keyword : engine, over torque, bolt fracture, connecting rod broken

Nilai Properti

Penulis : ANANDA ANDHIKA DANISWARA, NIM : 912019052, Penerbit : Politeknik Negeri Balikpapan, Program Studi : TEKNIK MESIN, Tahun : 2022, Bahasa : Indonesia, Jenis Penelitian : Tugas Akhir, Lokasi : Prepustakaan Poltekba,

---