Project’s Detail

PENGARUH PENAMBAHAN ABU CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN PENAMBAHAN MASTERSURE 1007

Abstrak (Abstracts)

Fulfillment the increasing need for concrete construction must be accompanied by innovative and economical alternatives to replace the need for concrete materials, one of which is cement. The innovation to create concrete with a new mixture then created one idea, namely by utilizing waste. One of the waste products that continues to increase is palm shell ash. Palm shell ash has the potential for pozzolanic materials such as Silica Oxide (SiO2) and other compounds that are also found in cement. This study used palm shell ash as a substitute for cement as much as 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8% and 9% of the total weight, also used MasterSure 1007 admixture as much as 1,2% to overcome the problem of distance between the concrete company and the location of the foundry. Tests were carried out on the compressive strength of concrete at the age of 28 days with a quality of 28 MPa, as well as a penetration test to calculate the hardening time of the concrete. The compressive strength test was carried out on cylindrical specimens with a diameter of 15 cm and a height of 30 cm. The number of test objects is 30 pieces with 9 variants of palm shell ash and 1 normal concrete variant, each variant consists of 3 test objects. From the test results, the average compressive strength of normal concrete is 28,97 MPa. Concrete variants 1%; 2%; 3%; 4%; 5%; 6%; 7%; 8%; 9% has a concrete compressive strength of 30.01 MPa, respectively; 30.38 MPa; 27.55 MPa; 27.36 MPa; 33.50 MPa; 35.20 MPa; 32.18 MPa; 27.08 MPa; 28.69 MPa. In the penetration test with MasterSure 1007 admixture, the longest time is up to 510 minutes or 6 hours 30 minutes longer than normal concrete, which is only 120 minutes. Pemenuhan kebutuhan pembangunan konstruksi beton yang terus meningkat harus diiringi dengan adanya alternatif yang inovatif dan ekonomis sebagai pengganti kebutuhan bahan pembuat beton, salah satunya adalah semen. Inovasi untuk menciptakan beton dengan campuran baru kemudian melahirkan satu buah pikiran yaitu dengan memanfaatkan limbah. Limbah hasil produksi yang terus meningkat salah satunya adalah abu cangkang biji kelapa sawit. Abu cangkang kelapa sawit memiliki potensi bahan pozzolan seperti Silika Oksida (SiO2) dan senyawa lain yang juga terdapat pada semen. Penelitian ini menggunakan abu cangkang kelapa sawit sebagai pengganti penggunaan semen sebanyak 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8% dan 9% dari berat total, juga digunakan admixture MasterSure 1007 sebanyak 1,2% untuk mengatasi permasalahan jarak antara perusahaan beton dengan lokasi pengecoran. Pengujian dilakukan terhadap kuat tekan beton pada umur 28 hari dengan mutu 28 MPa, serta uji penetrasi untuk menghitung waktu pengerasan beton. Pengujian kuat tekan dilakukan pada benda uji silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. jumlah benda uji adalah 30 buah dengan 9 varian abu cangkang sawit dan 1 varian beton normal, setiap varian terdiri dari 3 buah benda uji. Dari hasil pengujian diperoleh nilai rata-rata kuat tekan beton normal sebesar 28,97 MPa. Beton varian 1%; 2%; 3%; 4%; 5%; 6%; 7%; 8%; 9% memiliki nilai kuat tekan beton berturut-turut 30,01 MPa; 30,38 MPa; 27,55 MPa; 27,36 MPa; 33,50 MPa; 35,20 MPa; 32,18 MPa; 27,08 MPa; 28,69 MPa. Pada pengujian penetrasi dengan admixture MasterSure 1007 diperoleh waktu terlama hingga 510 menit atau 6 jam 30 menit lebih lama dibanding dengan beton normal hanya 120 menit.

Keyword : Abu cangkang kelapa sawit, Kuat Tekan Beton, Admixture MasterSure 1007

Nilai Properti

Penulis : NADIA NOVITA SARI, NIM : 972018030, Penerbit : Politeknik Negeri Balikpapan, Program Studi : TEKNOLOGI REKAYASA KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN, Tahun : 2022, Bahasa : Indonesia, Jenis Penelitian : Tugas Akhir, Lokasi : Prepustakaan Poltekba,

---