Project’s Detail

Pengaruh Ukuran Butiran Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) Terhadap Kuat Tekan Mortar GGBFS

Abstrak (Abstracts)

Rapid construction development requires a large supply of cement. The instability between demand and supply causes the price of cement become expensive. In addition, cement production is proven to contribute 5-7% of gas emissions circulating in the world. For this reason, further research is needed for cement substitution materials that are able to reduce cement use. Ground Granulated Blast Furnace Slag is a material that can be used as a substitute for cement. This study aims to determine the effect of GGBFS grain size, the most optimum grain size on compressive strength, and its Slag Activity Index (SAI). This study used 36 samples in the form of 5 cm cube mortar with a 50:50 composition between cement and GGBFS. The result is the influence of the GGBFS grain size used in this study on the compressive strength of the GGBFS mortar was not significant or very small. This can be seen from the R square value in the regression analysis for testing at 7 days old worth 0.08% and testing at 28 days worth 0.27%. This is because of GGBFS does not meet the requirements as slag cement as stated in ASTM C989. The GGBFS Slag Activity Index (SAI) used in this study has a very low value of <20%, which should be in the ASTM C989 standard, the minimum value of SAI is 70%. In addition, the difference between the results of compressive strength at 7 days and 28 days was very small. For a grain size of 74 µm, the difference in compressive strength values from 7 days to 28 days is only 0.085 MPa (1.6%), from 5.291 MPa to 5.206 MPa. At 63 µm, the difference in compressive strength from 7 days to 28 days was only 0.007 MPa (0.2%), from 4.133 MPa to 4.126 MPa. Therefor the optimum grain size cannot be determined. Pembangunan konstruksi yang pesat membutuhkan pasokan semen yang besar. Ketidakstabilan antara permintaan (demand) dengan ketersediaan (supply) mengakibatkan harga semen menjadi mahal. Selain itu, produksi semen terbukti menyumbang 5-7% dari gas emisi yang beredar di dunia. Untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut untuk bahan substitusi semen yang mampu mereduksi penggunaan semen. Ground Granulated Blast Furnace Slag merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai substitusi semen. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ukuran butiran GGBFS, ukuran butiran paling optimum terhadap kuat tekan, dan Slag Activity Index (SAI) nya. Penelitian menggunakan 36 sampel berupa mortar kubus 5 cm dengan komposisi 50:50 antara semen dan GGBFS. Ground Granulated Blast Furnace Slag merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai substitusi semen. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ukuran butiran GGBFS, ukuran butiran paling optimum terhadap kuat tekan, dan Slag Activity Index (SAI) nya. Penelitian menggunakan 36 sampel berupa mortar kubus 5 cm dengan komposisi 50:50 antara semen dan GGBFS. Selain itu, perbedaan antara hasil kuat tekan pada umur pengujian 7 hari dan 28 hari terlihat sangat kecil. Pada ukuran butiran 74 µm, selisih nilai kuat tekan dari umur 7 hari ke 28 hari hanya 0,085 MPa (1,6%) yaitu dari 5,291 MPa ke 5,206 MPa. Pada ukuran 63 µm, selisih nilai kuat tekan dari umur 7 hari ke 28 hari hanya 0,007 MPa (0,2%) yaitu dari 4,133 MPa ke 4,126 MPa. Dengan demikian ukuran butiran paling optimum tidak dapat ditentukan.

Keyword : compressive strength, ground granulated blast furnace slag, mortar

Nilai Properti

Penulis : ANDY SAPUTRA, NIM : 972019010, Penerbit : Politeknik Negeri Balikpapan, Program Studi : TEKNOLOGI REKAYASA KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN, Tahun : 2023, Bahasa : Indonesia, Jenis Penelitian : Tugas Akhir, Lokasi : Prepustakaan Poltekba,

---