Project’s Detail

ANALISA PERUBAHAN LETAK TULANGAN TERHADAP KAPASITAS DAN MODEL KERUNTUHAN PADA PELAT BOX CULVERT

Abstrak (Abstracts)

Box Culvert is one of the precast concrete products or casted in a place, in the form of a box or box, which generally functions as a culvert. In the box culvert has 2 elements, namely walls and plates. In the implementation of concrete casting it is possible to change the location of the reinforcement, namely the change in the effective height of concrete or concrete blanket. This paper analyzes the effect of this on the capacity and collapse model on the top plate and bottom plate box. This analysis is carried out with 4 variations and compared with the results of the calculation plan, variations: 10mm, 20mm, and 30mm on each of the upper and lower plates. And this analysis will also use two types of reinforcement, namely single reinforcement and double reinforcement. From the calculation results for a single reinforcement on the upper plate the capacity has increased from the plan state respectively as follows: plan: 280.907Knm; 10mm: 289,755Knm; 20mm: 298,603Knm; 30mm: 307,452Knm. And on the bottom plate has decreased to the plan capacity in a row as follows: Plans: 280,907 Knm; 10mm: 272,058Knm; 20mm: 263,210Knm; 30mm: 254,362Knm. The collapse model for a single reinforcement occurs is a pull collapse. From the calculation results for the double plate top reinforcement has decreased capacity as follows: plan: 554,183Knm; 10mm: 530,487Knm; 20mm: 512.79Knm; 30mm: 495,093Knm. The collapse model for double reinforcement occurs is a pull collapse. And on the bottom plate the capacity has decreased from the state of the plan, respectively as follows: Plans: 283,908Knm; 10mm: 275,0104Knm; 20mm: 266,114Knm; 30mm: 257,217Knm. The collapse model for double reinforcement occurs is a pull collapse. Box Culvert adalah satu diantara produk beton pracetak ataupun dicor ditempat, berbentuk box atau kotak, secara umum berfungsi sebagai gorong-gorong. Pada box culvert ini memiliki 2 elemen yaitu dinding dan pelat.Pada pelaksanaan pengecoran beton dimungkinkan terjadi perubahan letak tulangan,yaitu berubahnya tinggi efektif beton atau selimut betonnya. Tulisan ini menganalisa akibat hal tersebut terhadap kapasitas dan model keruntuhan pada pelat atas dan pelat bawah box. Analisa ini dilakukan dengan 4 variasi dan dibandingkan dengan hasil dari perhitungan rencana, variasi: 10mm,20mm, dan 30mm pada masing – masing pelat atas maupun bawah. Dan analisa ini juga akan menggunakan dua jenis tulangan yaitu tulangan tunggal dan tulangan rangkap. Dari hasil perhitungan untuk tulangan tunggal pada pelat atas kapasitas mengalami peningkatan dari keadaan rencana berturut-turut sebagai berikut: rencana: 280,907Knm; 10mm: 289,755Knm; 20mm: 298,603Knm; 30mm: 307,452Knm. Dan pada pelat bawah mengalami penurunan terhadap kapasitas rencana berturut-turut sebagai berikut: Rencana: 280,907 Knm; 10mm: 272,058Knm; 20mm: 263,210Knm; 30mm: 254,362Knm. Model keruntuhan untuk tulangan tunggal terjadi adalah keruntuhan tarik. Dari hasil perhitungan untuk tulangan rangkap pelat atas mengalami penurunan kapasitas sebagai berikut: rencana: 554,183Knm; 10mm: 530,487Knm; 20mm: 512,79Knm; 30mm: 495,093Knm. Model keruntuhan untuk tulangan rangkap terjadi adalah keruntuhan tarik. Dan pada pelat bawah kapasitas mengalami penurunan dari keadaan rencana, berturut-turut sebagai berikut: Rencana: 283,908Knm; 10mm: 275,0104Knm; 20mm: 266,114Knm; 30mm: 257,217Knm. Model keruntuhan untuk tulangan rangkap terjadi adalah keruntuhan tarik.

Keyword : Box culvert, Gorong-gorong, Kapasitas penampang, Bertulangan tunggal, Bertulangan Rangkap

Nilai Properti

Penulis : NOVITA ROTUA SIMATUPANG, NIM : 922016017, Penerbit : Politeknik Negeri Balikpapan, Program Studi : TEKNIK SIPIL, Tahun : 2019, Bahasa : Indonesia, Jenis Penelitian : Tugas Akhir, Lokasi : Prepustakaan Poltekba,

---